Pabrik Migor Anak Usaha BUMN Mau IPO, Begini Rencananya

Jakarta - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) akan membentuk tiga subholding, yaitu SugarCo, PalmCo dan Supporting Co. Pendirian subholding dimulai tahun ini sampai tahun depan.
Terkait rencana ini, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyatakan dukungannya. Subholding dianggap bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
"Kementerian sangat mendukung PTPN grup membangun 3 sub holding. Pertama itu SugarCo untuk meningkatkan produksi gula," katanya setelah Launching Produk Hasil Riset Indonesia Plantation and Forestry Institute di Agro Plaza, Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Subholding lainnya adalah PalmCo yang fokus meningkatkan hilirisasi produk-produk kelapa sawit. Produksi PalmCo juga meliputi bidang energi seperti biogas, POME, dan biodiesel sustainable efficient fuel.
Bakan PalmCo disebut bakal melakukan initial public offering (IPO) atau melantai di bursa. Perusahaan menargetkan bisa mengumpulkan Rp 5 triliun-10 triliun dari IPO.
Menurut Pahala, jika timingnya tepat maka IPO dilakukan tahun 2023. Untuk tahun ini PTPN III masih fokus di regulasinya. "Ya kita berharap kalau timingnya tepat di tahun 2023 nanti (IPO)," ujarnya.
Dari catatan detikcom, PTPN saat ini memiliki lahan sawit seluas 500.000 hektar (ha). Perusahaan juga bakal mengkonversi 200.000 hektare lahan karet menjadi kelapa sawit untuk kemudian dikonsolidasikan ke PalmCo. Proses konsolidasi diproyeksikan rampung pada Oktober tahun ini.
"Sehingga, proses persiapan IPO bisa dimulai tahun depan. Mudah-mudahan antara kuartal II-2023 atau kuartal III-2023," jelas Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (24/8/2022).
Ghani mengatakan pihaknya sudah menunjuk Mandiri Sekuritas dan McKinsey sebagai penasihat aksi korporasinya tersebut. Ia menyampaikan dengan melaksanakan IPO, perusahaan diharapkan menjadi lebih leluasa untuk ekspansi.
Lalu, untuk subholding yang ketiga adalah Supporting Co, yang akan fokus di bidang pengembangan produk seperti kakao, kopi, dan teh. "Ketiga Supporting Co, melalui pengembangan produk kakao, kopi dan teh," tambahnya.
Pahala mengatakan, proses spin-off SugarCo diharapkan selesai minggu depan. Prosesnya masih menunggu penyelesaian diskusi dengan para kreditur.
"Kalau pun perusahaannya sudah ada. Imi menyelesaikan proses spin-off nya. Kami harapkan sebelum akhir bulan ini sudah terbentuk," timpalnya. Sementara itu, PalmCo diharapkan terbentuk di akhir tahun, dan Supporting Co terbentuk tak lama setelah SugarCo dan PalmCo.